Jatinom Sentra Telur Nasional

5 Alasan Mengapa Jatinom Layak Disebut Salah Satu Sentra Telur Nasional

Jatinom adalah sebuah desa di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Desa ini makin dikenal sebagai salah satu pusat produksi telur ayam ras di Indonesia. Kontribusinya dalam industri peternakan, terutama dalam rantai pasok telur, menjadikan Jatinom layak disebut sebagai salah satu sentra telur nasional.

1. Produksi Telur Harian Skala Besar

Kabupaten Blitar merupakan wilayah dengan produksi telur ayam ras tertinggi di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar (2023), total produksi telur di kabupaten ini mencapai 152.071 ton per tahun, dan Jatinom termasuk salah satu desa penyumbang terbesar di dalamnya (Sumber: BPS Blitar).

Beberapa peternak di Jatinom mampu menghasilkan antara 1 hingga 5 ton telur per hari. Pasokan ini dikirim ke berbagai kota besar seperti Surabaya, Semarang, dan Jakarta.

2. Adanya Peternakan Skala Nasional

Salah satu bukti kuat posisi Jatinom adalah keberadaan PT Jatinom Indah Farm, yang dikenal sebagai salah satu peternakan ayam petelur berskala nasional. Perusahaan ini telah berdiri sejak 1970 dan memelihara puluhan ribu ekor ayam layer di beberapa kandang modern.

Menurut profil perusahaan yang dimuat di Universitas Airlangga, Jatinom Indah Farm memiliki sistem produksi telur yang terstandar dan menjadi mitra distribusi telur di berbagai wilayah Indonesia (Sumber: Unair.ac.id).

3. Tradisi Beternak yang Sudah Mengakar

Peternakan ayam telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Jatinom sejak lebih dari 40 tahun lalu. Banyak peternak yang kini sukses memulai usaha dari skala kecil dan berkembang menjadi produsen besar berkat pengetahuan turun-temurun.

Hal ini sejalan dengan laporan Kompas (2020) yang mencatat bahwa Kabupaten Blitar memiliki lebih dari 16 juta populasi ayam layer, tertinggi di Indonesia, dan sebagian besar berada di desa-desa seperti Jatinom (Sumber: Kompas).

4. Infrastruktur dan Ekosistem Pendukung

Ketersediaan bahan baku jagung dari daerah sekitar, tenaga kerja terlatih, akses distribusi harian, hingga kehadiran agen pengepul telur, menjadikan Jatinom sebagai ekosistem peternakan yang lengkap.

SitusJatim (2023) juga mencatat bahwa Kabupaten Blitar menyuplai sekitar 1.200 ton telur per hari, dengan Jatinom menjadi salah satu wilayah penggeraknya. Omzet perdagangan telur dari daerah ini mencapai Rp 24 miliar per hari (Sumber: situsjatim.com).

5. Peran Strategis dalam Ketahanan Pangan

Ketersediaan telur dari Jatinom telah membantu menjaga kestabilan harga telur, terutama saat terjadi kenaikan harga di tingkat nasional. Pemerintah Kabupaten Blitar menjadikan Kecamatan Doko, termasuk Jatinom, sebagai salah satu wilayah binaan ketahanan pangan sektor peternakan melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar.

Kesimpulan

Dengan kapasitas produksi yang tinggi, tradisi beternak yang kuat, dukungan infrastruktur, dan kontribusi nyata terhadap pasokan telur nasional, Jatinom sangat layak disebut sebagai salah satu sentra telur nasional. Dukungan data dari BPS, Kompas, UNAIR, dan lembaga lainnya menguatkan bahwa peran desa ini bukan hanya dalam konteks lokal, melainkan juga dalam skala nasional.